Sunday, 4 October 2015

#1 #BOGORLEISUREPROJECT



Dari kejauhan, saya melihat pasangan suami dan istri yang baru sampai di tengah taman kebun raya bogor. Mereka bersiap akan piknik pada pagi yang cerah di kota Bogor itu. Pasangan suami dan istri ini memiliki seorang anak balita. Tanpa berpikir 2 kali saya datangi keluarga manis ini, saya sapa ibu tersebut dengan formal namun santai.

“Selamat pagi, Tante. Perkenalkan nama saya Tasya, saya mahasiswi semester 5 Prasetiya Mulya Business School. Ada waktu sebentar untuk saya wawancarai sedikit tentang waktu luang tante di kebun raya bogor?”

“ah, i’m sorry can you speak with my husband? I can’t speak indonesian language well” ibu itu membalas dengan senyum, lalu saya berpikir mungkin dia tourist, tapi tanpa basa-basi saya tetap mendatangi suaminya dan menanyakan hal yang sama.

Ternyata, pasangan suami dan istri ini tinggal di Jakarta tepatnya sudah 3 tahun. Saya mewawancarai seorang suami dan ayah berumur 43 tahun yang bernama Bapak Kitajima. Walaupun ia bekerja di truck manufacture yang terletak di daerah Cikampek, ia sudah cukup mengenal jelas tentang Jakarta. Ya, mereka bukan tourists. Tuntutan pekerjaan yang membawa Bapak Kitajima ke jakarta, lalu saya tanyakan langsung apa yang membawa Bapak Kitajima ke Bogor.

“Jakarta is so busy. We want to come to Bogor, 
because jakarta is so busy and noisy.”

Lalu saya tanyakan kembali, apa ia mengetahui kota Bogor sebelumnya, ia mengatakan bahwa ia telah mengetahui tentang kota Bogor sebelumnya sejak dulu. Ia pun berpendapat bahwa kota bogor adalah tempat yang cocok untuk dijadikan tempat rekreasi bersama keluarganya. Biasanya, ia terlalu sibuk dengan kerjaan, maka dari itu waktu luang yang sangat berharga dan paling tepat bagi Bapak Kitajima saat itu yaitu berkreasi di kebun raya bogor tepatnya piknik bersama keluarga kecilnya.


0 comments:

Post a Comment