Dari kejauhan, saya
melihat pasangan suami dan istri yang baru sampai di tengah taman kebun raya
bogor. Mereka bersiap akan piknik pada pagi yang cerah di kota Bogor itu. Pasangan
suami dan istri ini memiliki seorang anak balita. Tanpa berpikir 2 kali saya
datangi keluarga manis ini, saya sapa ibu tersebut dengan formal namun santai.
“Selamat pagi,
Tante. Perkenalkan nama saya Tasya, saya mahasiswi semester 5 Prasetiya Mulya
Business School. Ada waktu sebentar untuk saya wawancarai sedikit tentang waktu
luang tante di kebun raya bogor?”
“ah, i’m sorry can
you speak with my husband? I can’t speak indonesian language well” ibu itu
membalas dengan senyum, lalu saya berpikir mungkin dia tourist, tapi tanpa
basa-basi saya tetap mendatangi suaminya dan menanyakan hal yang sama.
Ternyata, pasangan
suami dan istri ini tinggal di Jakarta tepatnya sudah 3 tahun. Saya
mewawancarai seorang suami dan ayah berumur 43 tahun yang bernama Bapak
Kitajima. Walaupun ia bekerja di truck manufacture yang terletak di daerah
Cikampek, ia sudah cukup mengenal jelas tentang Jakarta. Ya, mereka bukan
tourists. Tuntutan pekerjaan yang membawa Bapak Kitajima ke jakarta, lalu saya
tanyakan langsung apa yang membawa Bapak Kitajima ke Bogor.
“Jakarta is so
busy. We want to come to Bogor,
because jakarta is so busy and noisy.”
Lalu saya tanyakan
kembali, apa ia mengetahui kota Bogor sebelumnya, ia mengatakan bahwa ia telah
mengetahui tentang kota Bogor sebelumnya sejak dulu. Ia pun berpendapat bahwa
kota bogor adalah tempat yang cocok untuk dijadikan tempat rekreasi bersama
keluarganya. Biasanya, ia terlalu sibuk dengan kerjaan, maka dari itu waktu
luang yang sangat berharga dan paling tepat bagi Bapak Kitajima saat itu yaitu
berkreasi di kebun raya bogor tepatnya piknik bersama keluarga kecilnya.
0 comments:
Post a Comment